PERLUASAN DAN PERKEMBANGAN CINEMA INTERNASIONAL. 1905 – 1912
Setelah tahun 1905
durasi film bertambah panjang dan menggunakan banyak pengambilan gambar dengan cerita yang semakin kompleks. Masa ini
adalah masa perubahan yang ekstensif dalam
sejarah film dan penggayaan dalam perfilman.
Produksi film Eropa
Prancis
Selama masa ini industri film Perancis masih merupakan
industri film yang terbesar. Setiap
filmnya selalu menjadi film yang paling sering diputar di berbagai bioskop
di banyak negara. Jumlah penontonnya
tidak pernah sedikit. Filmnya selalu dicoba untuk ditiru dari berbagai sisi.
Pathe dan Gaumont menjadi dua firma yang kokoh di Prancis
dengan perkembangannya yang pesat. Pada tahun 1905-1906 perusahaan film Pathé
dan Gaumont mencoba mengembangkan usaha dengan
integrasi vertikal. Satu perusahaan dapat mengontrol produksi,
mendistribusi, dan mempertunjukkan film
sekaligus. Hal ini kemudian banyak ditiru oleh firma lain.
Di tahun 1905 Pathé memperkerjakan 6 orang filmmaker, masing-masing
bisa memproduksi 1 film dalam 1
minggunya. Sehingga Pathé sangat produktif. Untuk kemudian di tahun 1903-1904 Pathé
menggunakan teknik stencil untuk mewarnai rol selulosa yang menghasilkan film berwarna. teknik ini adalah
teknik pewarnaan per bagian yang ingin
diwarna dengan terlebih dulu membuat pola dari gambar yang diinginkan, (Color
Plate).
Selain berusaha mengembangkan integrasi vertikal,
firma-firma di Perancis juga mengembangkan integrasi horisontal. Dalam hal ini
adalah bagaimana mendistribusikan film, dan penyebaran pengaruh film itu
sendiri.
Kesuksesan firma-firma di Perancis berlanjut saat 1909 –
1911 beberapa firma yang berada di Moskow sukses menguasai perkembangan film di
Russia. Kejayaan Pathé dan Gaumont juga memicu munculnya firma lain yang
berskala kecil di dunia Film Prancis.
Italia
Perkembangan industry film di Italia dimulai pada tahun 1905
yang berpusat pada firma di Cines film milik Turin Ambrosio. Film Italia banyak
mengadopsi dan meniru penggayaan film Perancis, dan dipertontonkan di pameran-pameran atau pusat
keramaian lainnya.
Pada tahun 1910 Giovanni Pastrone membuat film Il Cadata de
Troia (The Fall of Troy) yang sangat
sukses di pasaran. Film inilah yang memicu kemunculan trend baru di negara Italia yang lebih mengkhususkan diri dalam
produksi film epik yang bermodal mahal. Pada saat itu, sutradara dari Italia
yang sangat terkenal adalah Andre Deed.
Denmark
Tahun 1906 terbentuk perusahaan produksi Denmark yaitu “Nordisk”
yang berpusat di Copenhagen dan Ole Olsen sebagai pelaku utama industry. Ole Olsen juga membuat rumah produksi film
yang terbuat dari kaca. Material kaca yang transparan dapat menyinari dan memberikan
cahaya matahari untuk pengambilan gambar
indoor.
Pada 1907, Lion Huntmembuat film fiksi juga membuat film tentang
safari. Film safari ini sangat terkenal karena merupakan film pertama yang berani
menyorot adegan gerak dari seekor singa betulan.
Negara-negara Lain
Produksi film di Jepang juga berkembang pesat sejak 1908.
Jepang memiliki gayanya sendiri karena setiap peran akting yang ada dipengaruhi
dari budaya seni peran Kabuki ciri khas Jepang. Sedangkan di Jerman, industri
film lokal tidak berkembang hingga tahun 1913.
Hal ini dikarenakan sebelumnya firma film Pathé dari Perancis telah
menguasai industri perfilman Moskow.
0 comments "SEJARAH PERKEMBANGAN FILM PART IV", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment