Review Film Indonesia : Perahu Kertas 2


Drama - Romance

Perahu kertas 2 adalah sequel kedua setelah film pertamanya rilis pada 2012 lalu. Ada cerita unik dibalik pembuatan film arahan sutradara kondang Hanung Bramantyo ini, yaitu ditempatkannya pada posisi sulit sang pembuat novel, Dewi Lestari. Posisi sulit yang dimaksud adalah dimintanya untuk mengadaptasi sendiri novel yang ia tulis menjadi sebuah naskah cerita film – khususnya mengingat bahwa ia sama sekali belum pernah melakukan hal tersebut sebelumnya – adalah bagai memegang pisau bermata dua. Di satu sisi, Dewi Lestari jelas adalah satu-satunya orang yang tahu secara mendalam mengenai jiwa dari setiap lekuk cerita maupun karakter yang ia hadirkan dalam Perahu Kertas (2012). Di sisi lain, kurangnya pengalaman Dewi Lestari dalam menggarap sebuah naskah cerita film dapat saja membuatnya terkesan ragu dalam merampingkan beberapa bagian cerita dari Perahu Kertas yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan untuk dihamparkan dalam penceritaan versi film dari novel tersebut. Apa yang terpapar padaPerahu Kertas 2, sayangnya, justru membuktikan kelemahan tersebut.

Film ini bercerita tentang Keenan yang sudah memutuskan kembali tinggal di Jakarta dan melanjutkan bisnis keluarga akibat serangan stroke yang diderita ayahnya, Adri (August Melasz), menjalani hubungan kasih jarak jauh dengan Luhde (Elyzia Mulachela) yang tinggal di Bali. Sedangkan Kugy telah menjadi semakin dekat dengan Remi (Reza Rahadian), yang juga menjadi atasannya di biro iklan AdVocaDo. Keenan mengembalikan buku Jenderal Pilik kepada Kugy.

Buku tulisan tangan Kugy inilah yang telah menjadi sumber ilham lukisan-lukisannya. Tak hanya itu, pertemuan kembali Keenan dan Kugy memunculkan kembali ide mereka berdua: Kugy menulis cerita anak, dan Keenan membuatkan ilustrasinya. Akibatnya, prestasi kerja Kugy merosot drastis, sehingga menjadi alasan bagi Siska (Sharena) untuk mengkritik kedekatan Kugy dan Remi. Remi memberinya cincin untuk membuktikan keseriusannya.

Sepulang dari Bali, Kugy mencoba untuk menghindar dari Keenan dan Remi, menenangkan diri ke rumah Karel (Ben Kasyafani), kakaknya. Keenan yang merasa kehilangan pun mencari Kugy. Lewat Noni, Keenan mengetahui bahwa dulu Kugy menjauhkan diri dari Keenan, dan juga Noni serta EKo, adalah karena sebenarnya Kugy mencintai Keenan, tetapi terhalang oleh kedekatan Keenan dan Wanda (Kimberly Ryder). Keenan memutuskan untuk menemui Kugy untuk menuntaskan perasaan-perasaan terpendam mereka. Tetapi, peristiwa demi peristiwa kemudian menjalin, mempertemukan dan memisahkan hati, silih berganti antara Kugy, Keenan, Remi, Luhde, dan juga Siska beserta orang- orang lain di sekeliling mereka. Bahkan juga membuka bagaimana hubungan Pak Wayan dan kedua orang tua Keenan, Lena (Ira Wibowo) dan Adri. Perahu kertas yang mengalir di sungai, berayun-ayun mencari tambatan hati.

Detail :

  • Director : Hanung Bramantyo
  • Producer : Chand Parwez Servia, Putut Widjanarko
  • Writer : Dewi Lestari ( Novel & Screenplay )
  • Studio Production : Starvision Plus
  • Country : Indonesia
  • Runtime : 100 min
  • Cast : Maudy Ayunda, Adipati Dolken, Reza Rahadian, Elyzia Mulachela, Fauzan Smith, Sylvia Fully R, Sharena, Rizky Julio, Hayria Faturrahman, Ben Kasyafani, Pierre Gruno, Dewi Lestari, Avesina Soebli, Titi DJ, Tio Pakusadewo, Kevin julio

0 comments "Review Film Indonesia : Perahu Kertas 2", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment