PENEMUAN DAN AWAL PERKEMBANGAN BIOSKOP
Pada pembahasan sebelumnya di Part I, kita lebih mempelajari bagaimana pentingnya mempelajari sejarah dari "film". Pada pembahasan kali ini, kita akan mempelajari yang lebih mendetail lagi tentang sejarah dan perkembangan awal film itu sendiri.
Pada abad ke 19 segala bentuk visual berkembang sangat pesat
dan menjadi budaya popular. Semakin banyak industry yang memproduksi lentera
bergerak/ diorama, buku kumpulan foto-foto, dan ilustrasi fisik. Hiburan yang
dapat dinikmati secara visual seperti sirkus, taman hiburan, atau pagelaran music
sering kali diadakan dan berkeliling kota, dan termasuk hiburan yang terbilang
murah.
Kemudian bioskop muncul sebagai alternative baru hiburan
bagi masyarakat luas. Bioskop awalnya ditemukan pada tahun 1890-an, pada masa
revolusi industry. Selain sebagai hiburan yang cara penyampaianya lebih
sederhana, bioskop kemudian berubah menjadi peranti teknologi yang menjadi
basis industry yang lebih besar.
Masa Pra-Gambar
Bergerak / Motion Pictures
Awalnya ilmuwan menemukan fakta bahwa manusia sangat
tertarik pada sesuatu yang bergerak, namun tidak dapat jelas melihat jika
pergerakan itu lebih dari 16 gerakan per detik. Berdasarkan penemuan ini
dibuatlah sebuah mainan bergerak semacam diorama yang memproyeksikan bayangan
sebuah gambar. Lalu berkembanglah alat-alat lain yang menjadi prinsip dasar
sebuah bioskop kelak. Antara lain:
-
- Pada 1832 Fisikawan Belgia Joseph Plateau dan profesor geometri Austria Simon Stampfer menemukan Phenakistoscope. Lalu setelah itu ditemukan juga Zoetrope pada 1833. Prinsip yang sama dari kedua mainan ini yang nantinya digunakan pada film.
- Satu hal yang sangat penting bagi penemuan bioskop adalah kemampuan fotografi yang bisa mencetak gambar pada bidang datar. Foto tersebut dicetak pada lempeng kaca oleh Claude Niépce di tahun 1826. Lalu diproyeksikan per lempeng untuk setiap gerakan. Proses ini memakan waktu beberapa menit setiap frame-nya.
- Henry Fox Talbot memperkenalkan negatif terbuat dari kertas.
- Selanjutnya George Eastman di tahun 1888, menemukan stil kamera yang mampu menghasilkan foto diatas rol kertas halus dan sensitif/sensitized. Kamera ini dinamai Kodak, fotografi sederhana hingga orang awam pun mampu menggunakan kamera ini.
- Tahun berikutnya Eastman menemukan rol film seluloid yang transparan untuk stil kamera.
- Pada tahap akhirnya dikembangkan pula mesin proyeksi intermiten yang mengkoordinasikan pergerakan rol selulosa dan mengatur cahaya.
- Pada tahun 1890-an berdasarkan kondisi teknis bioskop resmi ada.
- Pada 1891 Thomas Edison dan seorang asisten W. K. L. Dickson menemukan alat yang baik untuk menampilkan rol selulosa dengan menggabungkan Kinetograf dan
- Kinetoscope. Dickson memotong rol Eastman selebar 1 inchi (35 millimeters). Dickson pun melubangi rol disetiap kanan kiri, 4 lubang pada setiap framenya. Lubang ini dapat ditarik gigi pemutar pada kinestoscope
- Lalu Edison mengembangkan Phonograf buatannya untuk dapat mendengarkan rekaman suara berbarengan dengan putaran rol selulosa. Mendengarkan phonograf ini menggunakan alat bantu earphone.
Kontibusi Orang-orang
Eropa
Dalam sejarah perkembangan film bangsa Eropa mempunyai peran
vital hingga industry film bisa menjadi secanggih era sekarang. Germans Max dan Emil Skaldonowsy,
adalah dua bersaudara yang berpengaruh dalam pengembangan rol selulosa
menggunakan proyektor. Pada 1 November 1895, mereka mempertunjukan film
berdurasi 15 menit pada sebuah teater di Berlin. Kemudian di tahun 1897, mereka
tur mengelilingi Eropa. Tapi sayangnya mereka berdua tidak bisa mendirikan
perusahaan produksi yang stabil.
Dua orang bersaudara lainya adalah Lumiere bersaudara, Louis dan Aguste. Dua bersaudara ini medirikan
perusahaan bernama Lumiére Fréres di Lyon Perancis, sebagai salah satu
perusahaan terbesar dalam memproduksi plat fotografi. Mereka menemukan sistem
proyektor yang membuat bioskop mampu meluas secara internasional. Pada tahun
1894, mereka mendesain kamera mungil yang elegan Cinématographe yang
menggunakan 35mm rol selulosa, dan mekanika intermiten yang logika kerjanya
seperti mesin jahit. Oktober 1894 Kinestoscope buatan Edison menjalani pemutaran
perdana filmnya di Inggris. Akhirnya pada 22 Maret 1895 mereka berhasil menampilkan film “Workers
Leaving The Factory” di gedung Société
d’Encouragement á l’Industrie Nationale di Paris.
Tokoh berikutnya dalah R.W.Paul.
R.W.Paul membuat perlatan ekstra untuk alat Kinestoscope. karena alat
tersebut tidak dipatenkan di luar AS, maka Paul bisa dengan bebas menduplikasi
Kinestoscope. Maret 1895, Paul dan partnernya Birt Acres memiliki kamera
fungsional. Tapi partner ini terpecah, karena Paul lebih berkonsentrasi
mengembangkan kamera sedangkan Acres mengembangkan proyektor.
Pada 14 january 1896, Acres berhasil mempertontonkan film
pertamanya pada Royal Photographic Society salah satu judulnya adalah “Rough Sea
at Dover” yang menjadi salah satu film yang terkenal untuk pertama kalinya. Paul
terus mengembangkan kamera dan menciptakan proyektor. Alat Paul digunakan untuk
menampilkan film-film Acres. Tidak seperti penemu lain, Paul menjual alat
tersebut untuk banyak bioskop daripada meminjamkannya.
Sekedar catatan, sutradara yang sangat berpengaruh pada masa
itu adalah Georges Melies. Untuk sejarah perkembangan film di Amerika, akan dibahas pada part selanjutnya.
wah informasi nya sungguh menarik bro good info
ReplyDelete